Berkat Plagiat

Minggu lalu, menjelang tengah malam, akun twitter saya disapa oleh seseorang ketika saya sedang ngobrol dengan mahasiswa saya. Belakangan baru saya tahu, pemilik akun @cappucinored yang bernama Windri Fitria inilah yang tulisannya disalin tanpa dirujuk sama sekali dalam sebuah kasus baru-baru ini.

plagiatSebenarnya, sejauh mana pengertian plagiat ini? Dalam KBBI, plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dsb.) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dsb.) sendiri. Dengan pengertian semacam ini tentu ada orang yang berdalih, jika sebagian saja tidak masalah. Orang lain mungkin akan teguh berpendapat, sekecil apapun, jika menjiplak karya orang lain tetap saja plagiat.

Sekecil apapun, plagiat ini memang mestinya dihindari: dalam ranah profesional maupun personal, dalam forum resmi maupun tidak resmi, dalam karya ilmiah maupun tulisan ringan di blog pribadi. Mencantumkan sumber rujukan tidak akan menurunkan kualitas tulisan.

Satu hal yang sering kali dilupakan adalah banyak pihak yang akan terganggu ketika kita melakukan plagiarisme. Sebagai makhluk multi-dimensi, kita pasti akan melibatkan banyak orang dalam perjalanan hidup ini. Teman-teman, institusi, tetangga, keluarga, dan banyak pihak lain yang boleh jadi akan ikut terseret karena kasus ini.

Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang tentu akan sangat mudah mencari tulisan apapun yang kita perlukan. Namun, sebaiknya diingat juga, kemajuan teknologi juga memungkinkan plagiarisme terlacak dengan sangat mudah dan cepat. Banyak sekali aplikasi yang dibuat untuk memudahkan penelusuran itu. Proses ini semakin mudah dengan didukung peran media sosial yang demikian besar.

Saya senang sekali mendapatkan teman baru, tapi tentu akan lebih menyenangkan jika kami bertemu dalam suasana yang lebih nyaman. Begitu.

 

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here