Bu Dosen

Beberapa hari ini ramai dibicarakan cuitan seorang perempuan pemilik akun di media sosial twitter. Ya isi cuitannya, ya pemilik akunnya. Cuitan itu berisi komentar mengenai seorang pemuda yang konon mengajukan pinjaman sebesar 1 milyar untuk mengembangkan usahanya berjualan martabak. Pemilik akun adalah seorang dosen. Bu dosen menyebut pemuda ini ‘kampungan’.

Komentar mengenai kasus itu pun beragam. Saya pribadi salut dengan anak muda itu. Jiwa wirausahanya patut diacungi jempol. Kabarnya, dari berjualan martabak itu, ia bisa mandiri dan bersekolah hingga ke Singapura.

Kemudian, yang menjadi perbincangan hangat bukan lagi si pemuda, tapi bu dosen. Banyak yang menyayangkan pemikiran bu dosen ini. Tak sedikit yang lalu mengaitkannya dengan etika profesi. Dosen tidak seharusnya mengatakan hal itu. Dosen sebaiknya begini. Dan sebagainya.

Saya jadi ingat seorang teman. Dia mengatakan kalau suaminya yang bekerja sebagai seorang manajer itu sering kali berkomentar “Kamu itu dosen lho,” ketika ia bermanja-manja. Tentu saja dengan senang hati. Siapa yang tak suka istrinya bermanja-manja?

Dosen adalah profesi, yang hanya satu dari sekian banyak peran yang bisa dijalankan seseorang. Saya, misalnya, selain sebagai dosen, juga beralih peran sebagai istri, anak, ibu, penikmat kopi, rekan diskusi, anggota PKK, anggota komunitas, ibu rumah tangga, kakak ipar, menantu, keponakan, bibi, pembeli, dan banyak peran lain dalam hidup saya sehari-hari.

Saya pernah menulis tentang stereotyping semacam ini. Semua tergantung kacamata yang kita pakai.

Hoed dalam Semiotika dan DInamika Sosial Budaya mengatakan semiotik sosial seperti ini dibentuk oleh masyarakat dan tanpa sadar kita terlibat dalam konstruksi realitas sosial itu. Keadaan ini terus terpelihara karena tanpa sadar kita mengikuti warga lainnya.

Jadi, bolehlah seorang dosen bermanja-manja. 🙂

2 COMMENTS

  1. Waduh saya kok ketinggalan rame-rame di twitter itu… jadi penasaran. Salam kenal, senang rasanya berkunjung pertama kali ke mari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here