Baru kemarin saya bercanda dengan sahabat saya tentang penyesalan. Saya bilang, “Penyesalan memang selalu datang belakangan. Kalau di awal namanya pendaftaran.” Hari ini giliran saya yang menyesal. Saya menyesal karena pada waktu reuni awal bulan lalu saya tidak banyak ngobrol dengan teman saya, Purwanto.
Hari ini saya mendapat kabar duka. Purwanto sudah berpulang. Bukan hari ini atau kemarin, tapi hari Minggu malam lalu. Perjuangan melawan sakit yang dideritanya selesai sudah.
Dua minggu lalu saya datang di acara reuni bersama teman-teman sekelas semasa SMA. Banyak di antara kami yang baru bertemu lagi setelah berpisah selama 28 tahun. Saya dan Purwanto demikian. Juga teman-teman lain.
Sejak dulu Purwanto baik dan tak banyak bicara. Teman-teman memanggilnya Kacuk. Dan hari itu, Purwanto banyak tersenyum. Semoga memang benar ia bahagia, seperti halnya kami, karena bisa bersemuka setelah sekian lama.
Rupanya reuni itu adalah cara Sang Mahabaik menyimpan kenangan akan dirinya di hati kami makin lekat lagi, selekat pertemuan dan perpisahan. Keduanya selalu beriringan. Reuni kami kali ini adalah pertemuan dan perpisahan dengannya pada saat bersamaan.
Hanya kenangan yang bisa kita rawat ketika pertemuan ragawi tak bisa terjadi. Bukan hanya dengan mereka yang sudah pergi. Kadang-kadang sempitnya waktu membuat jarak seakan makin jauh. Ibarat rel kereta, dekat tapi tak pernah bertemu. Andai kita tahu, hal sederhana yang kita lakukan bisa jadi sesuatu yang istimewa bagi orang lain.
Dua tahun lalu saya pernah menulis sedikit tentang waktu dan pertemuan. Dan, sepertinya masih relevan sampai kini.
Beristirahatlah dalam damai, Pur. Sampai jumpa di reuni berikutnya di keabadian. 🙁
Rest in peace Kacuk… We love you..
RIP Pur … Maafkan banyak my old memory lost. Aku baru ketemu hampir semua teman setelah 28 thn. Ingatku hanya hal yg mbeling saja. Kamu yg pendiam jadi aku lupa. Setidaknya kamu tersenyum dgn kekonyolan temen temen yg bikin lucu lucuan. Aku tidak byk ngobrol hanya merasa senang bisa ketemu lagi. Istirahat lah dalam damai Tuhan.
Aku adalah orang yg tidak pandai mengungkapkan perasaan baik dalam tulisan maupun dalam perkataan, tapi reuni kemarin menyisakan kenangan gila tentang teman2ku termasuk dirimu Cuk…..istirahatlah dalam damai Cuk. We love you….