Seperti biasa, setiap hari Minggu pagi saya sempatkan membaca Kompas. Dan berkat media ini, saya menemukan makna baru dari kata kepincut. Kata ini sudah saya kenal sejak kecil namun baru kali ini memiliki makna berbeda dari sebelumnya. Barangkali ini yang dinamakan pergeseran makna. Entahlah.
Ketergantungan dan jatuh cinta adalah dua hal yang berbeda. Di halaman 17 harian Kompas edisi hari Minggu tanggal 31 Maret 2013 ini tertulis judul: Kepincut Benda Kesayangan. Dari tulisan sepanjang setengah halaman ini saya menarik kesimpulan bahwa ternyata yang dimaknai kepincut dalam artikel ini adalah ketergantungan. Sedangkan dalam KBBI (2003: 546), kata kepincut adalah ajektiva yang berasal dari bahasa Jawa, yang dalam bahasa Indonesia disetarakan dengan terpincut. Nah, kata ini sendiri maknanya adalah jatuh cinta (2003: 875).
Benar apa yang saya tulis dalam ulasan buku Geliat Bahasa Selaras Jaman bahwa beberapa bahasa daerah mengalami penyempitan ruang gerak. Tak hanya status sebuah kata yang tak lagi diakui sepenuhnya sebagai kata dari bahasa daerah tertentu, namun juga maknanya yang mengalami pergeseran, baik itu meluas atau menyempit.
Barangkali juga, beginilah yang disebut dinamika.