Safety Riding

Sore ini ketika saya membaca artikel di sebuah majalah bulanan, saya menemukan kembali istilah safety riding, suatu istilah yang sampai saat ini tidak saya pahami maksudnya. Ini adalah kali sekian saya mendengar atau membaca istilah tersebut, setelah beberapa waktu yang lalu saya membaca di surat elektronik mengenai lomba menulis seputar safety riding. Ketika datang pada acara penyerahan hadiah untuk para juara lomba tersebut, bisa  dipastikan istilah ini saya dengar puluhan kali. Dalam artikel yang saya baca, safety riding rupanya dimaknai perilaku berkendara dengan memerhatikan tingkat keamanan dan keselamatan yang ideal bagi diri sendiri maupun orang lain.

Satu hal yang membuat saya tidak mengerti adalah kata safety riding itu sendiri. Safety dan riding keduanya adalah kata benda. Safety memiliki beberapa arti, di antaranya (1) keadaan aman (misalnya I’m worried about the safety of the children), (2) kemampuan membuat seseorang atau sesuatu merasa aman (misalnya We reached the safety of the river bank). Dengan demikian, kata turunan yang menggunakan kata safety terkait dengan keamanan.  Hal  tersebut terlihat dalam beberapa contoh berikut ini.

Satefy belt is a belt attached to a seat in an aircraft, a car, etc. worn by a passenger to avoid being thrown forward if an accident happens. (Hornby, 1995: 1059)

Safety catch is a device that prevents a gun being fired or a machine operating accidentally.

Safety curtain is a curtain that can be lowered between the stage and the main part of the a theater to prevent the spread of fire.

Safety glass is tough glass that does not break into sharp pieces, used e.g. for car windows.

Safety island/safety zone is a raised in the middle of a road dividing two streams of traffic, esp for use by people crossing the road on foot.

Safety match is a match that will  only catch fire when rubbed against special surface, e.g. the side of the box containing it.

Safety net is a net placed underneath acrobats etc. to catch them if they should fall.

Safety pin is a pin with the point bent back towards the head and covered by a guard when closed.

Safety razor is a razor with the a guard to prevent the blade cutting the skin.

Safety valve is a device that releases steam or pressure in a machine when it becomes too great.

(Hornby, 1995: 1036-1037)

Dari beberapa contoh di atas, semestinya kita memperlakukan riding sebagai kata benda utama dan safety sebagai kata sifat, walaupun bentuknya kata benda. Riding sebagai kata benda yang berasal dari kata kerja yang dibendakan (gerund) dapat bermakna berkendara. Dengan mengikuti pola itu, apakah kata safety riding bisa diterjemahkan menjadi ‘berkendara keamanan’? Suatu frasa yang sangat aneh.

Nah, menilik makna sefety riding di atas, bagaimana pendapat anda?

3 COMMENTS

  1. Mungkin biar lebih “catchy” buat pendengarnya, Bu? Hehe… Jadi bukan cuma Bahasa Indonesia yang sering disalahkaprahkan, tetapi ternyata Bahasa Inggris juga ya. Atau mungkin itu gejala baru budaya? Budaya untuk membuat bahasa menjadi lebih “luwes & enak didengar” (terutama untuk para remaja yang ingin disebut “gaul” karena menurut mereka bahasa formal itu terlalu baku dan kaku). Seperti misalnya ketika para remaja lebih suka mengatakan “kita” ketika seharusnya ia menyebut “kami”. Atau penggunaan Bahasa Inggris yang keliru namun tetap dipergunakan karena sudah “membudaya” seperti halnya penggunaan kata “boring” ketika seharusnya “bored” atau lengkapnya “get bored”. Atau mungkin kekeliruan oleh “anak-anak gaul” dalam pelafalan kata Bahasa Inggris yang mengacu pada kata “acara” (event) yang dilafalkan dengan “even [i:v?n]” sewaktu semestinya dibaca “event [i’vent]” .
    Just my opinion, correct me if I’m wrong please. Thank You Mam. ^__^

  2. @Ayu Dini: halo .. apa kabar? betul juga, dengan segala macam alasan banyak orang yang akhirnya ‘merusak’ bahasa ya ..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here