Minat Baca Rendah: Salah Siapa?

Berawal dari obrolan di twitter, saya jadi nulis tentang minat baca. Dibagi di sini supaya lebih leluasa.

Tulisan tentang minat baca bangsa Indonesia memprihatinkan bukan hanya sekali kita temukan. Katanya, jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kita berada di urutan bawah.

Pernah Bikin Kopi

Hari ini mestinya para perempuan sedang bersuka. Tapi, tadi pagi salah satu teman saya, perempuan, berurai air mata. Pasalnya, suaminya mengatakan kepada orang-orang sekampung bahwa ia tidak pernah membuatkan kopi untuknya. Teman saya ini sedih, karena dalam masa ia mengenal suaminya yang hampir 30 tahun itu tentu ia pernah bikin kopi untuk suaminya itu. Ia sangat sedih karena pernah dikatakan tidak pernah. “Ini namanya fitnah!”, katanya.

Kata Mereka

Menghimpun tulisan menjadi sebuah monograf adalah sesuatu yang sangat saya syukuri. Oleh karena itu, di sini saya akan bagikan tautan ulasan mereka mengenai buku Berbagi Ruang (Frasa Media, 2017) yang dimuat dalam blog. Tentu saja ini bukan berarti mengecilkan mereka yang memberikan ulasannya di facebook, twitter, Instagram dan media lain. Terima kasih. Semoga semua ini menjadi amunisi buat saya dalam menulis.

Memuji dan Memuja di Tanakita

Saya pernah menulis mengenai diagram Venn, bahwa hidup kita ini sangat serupa dengan diagram ini. Ada beberapa ruang dan ada kalanya ruang itu saling bersinggungan. Ada ruang privat (pribadi) dan ruang publik, yang jangkauannya berjenjang dari yang paling kecil yaitu keluarga, lalu ke pertemanan, dunia kerja, sampai ruang yang benar-benar ruang publik seperti kita temui di tempat-tempat umum.

Mengapa Mengutip?

Pagi ini ada yang mengatakan hal menarik kepada saya. Konon, orang yang mencantumkan kutipan dalam tulisannya itu tidak percaya diri. Saya begitu. Apakah artinya saya tidak percaya diri?