Dulu, setiap menjelang Imlek, pasti ada orang yang datang ke rumah saya untuk membeli buah srikaya langsung dari pohonnya. Dengan puluhan pohon yang kami miliki, jadilah kami ikut mereguk rejeki Imlek itu. Sekarang?
Tutur Tanah Air
Kemarin saya hadir di acara Tutur Tanah Air. Acara keren, memadukan penuturan sejarah dan alunan musik jazz, yang kali ini mengangkat tema “Istana Bogor dan Kebun Raya” dan merupakan kali kedua setelah kegiatan serupa diadakan tahun lalu. Kali ini, Tutur Tanah Air menghadirkan Endang Sumitra, SH, kepala sub bagian rumah tangga istana dan Idang Rasjidi, musisi jazz kenamaan. Kemasannya asyik, ada pemaparan, diskusi, baca puisi dan tentu saja lagu.
Jadi penyiar radio
Akhir pekan ini saya mendapat dua rejeki besar. Rejeki pertama adalah saya masuk studio radio lagi setelah berpuluh-puluh tahun. Bedanya, kalau dulu saya masuk studio untuk menyanyi, dan ini yang tidak dipercaya banyak orang, sekarang saya masuk studio untuk menggantikan teman saya Kang Fajar yang mestinya bertugas sebagai co-host acara Saung Nyerat. Rejeki kedua adalah saya harus membuat reportase. Keduanya adalah hal baru buat saya.
Benarkah Sekolah Meninggikan Akhlak?
Beberapa hari belakangan adalah hari yang sangat melelahkan, bukan saja fisik karena harus mengerjakan banyak hal, namun juga psikis karena harus memikirkan banyak hal.
Dari Tarogong ke Taragon
Pekan lalu adalah pekan pelesir buat saya. Ada dua kegiatan bersama rekan-rekan, yang pertama ke Puncak Darajat, Garut, dan kedua ke Kuala Lumpur. Karena esoknya harus mengejar penerbangan pagi ke Kuala Lumpur ini, saya harus berpisah dari mereka dan pulang lebih awal dari Garut. Bermula dari Tarogong, saya menikmati perjalanan selama tujuh jam di atas bus Garut-Jakarta, sampai Ciawi, Bogor.