Kebenaran Sebuah Kebetulan

Hari ini, sejak pagi hingga siang, saya sangat rindu pada seorang sahabat saya. Dan, rindu itu sedikit terobati ketika sesaat kemudian saya membuka facebook dan mendapatinya baru saja mengunggah foto terbaru. Kebetulan. Mungkin benar. Mungkin juga tidak.

Dalam bahasa Inggris, kebetulan disebut dengan coincidence. Kamus Merriam-Webster memuat lema awalan co- yang bermakna dengan, bersama-sama atau berhubungan satu sama lain. Kata incidence merujuk pada terjadinya suatu peristiwa. Jadi, coincidence kurang lebih berarti peristiwa yang terjadi dalam hubungannya dengan peristiwa lain. Sama sekali bukan sulap. Begitulah analisis etimologis sederhana saya. 🙂

Saya tidak begitu percaya akan adanya kebetulan. Dalam hal apapun, ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Namun, tidak demikian dengan orang lain. Barangkali, mereka percaya bahwa sesuatu terjadi secara kebetulan karena hal itu sama sekali di luar perkiraan. Jika sesuatu terjadi sesuai dengan yang dirapalkannya dalam doa, barulah mereka menganggap itu semua anugrah Tuhan.

Ada kutipan menarik. Begini bunyinya, “Coincidence is God’s way of remaining anonymous”.  Semua terjadi atas kuasa Tuhan. Ada kalanya Dia langsung menjawab doa kita, di lain waktu Dia membiarkan kita menganggapnya sebagai kejutan.  Jadi, kalau saya sedang sangat ingin ngopi berdua dengan Anda, lalu kita bertemu di sebuah kedai kopi, pastilah itu sudah ada dalam rencana-Nya.

Seperti yang sering saya ungkapkan, saya selalu takjub dengan hal-hal seperti itu. Amazed by the Divine plan. As always.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here