Barangkali anda heran, tahun terbitnya 2012 tapi saya sudah bisa membuat ulasannya sekarang, di tahun 2011. Rahasianya adalah karena buku ini sampai ke tangan saya sore ini berkat kesempatan yang diberikan kepada saya sebagai salah satu penulis endorsement. Bunch of thanks goes to Salahuddien Gz.
Buku ini melengkapi kebahagiaan yang saya alami hari ini, setelah seharian saya mengajak anak-anak ke Jakarta menikmati suasana lalu lintas Jakarta yang agak lengang di hari natal ini. Kami pergi naik kereta dan transjakarta, ke dua toko buku di Plaza Indonesia dan Grand Indonesia.
Mengapa saya katakan melengkapi? Karena buku ini memang cocok dibaca oleh pembaca segala umur. Saya jadi punya kesempatan bagus memamerkan kisah si laba-laba baik hati, Charlotte, dan teman-temannya ini kepada anak-anak saya. Tak hanya ceritanya yang menghibur, banyak nilai moral yang diajarkan di sini tanpa terkesan menggurui.
Kisahnya dimulai saat lahirnya seekor babi kerdil bernama Wilbur, yang membuatnya hampir dibunuh oleh pemiliknya, Pak Arable. Wilbur akhirnya terselamatkan oleh Fern, putri Pak Arable yang berumur delapan tahun. Saat berumur lima minggu, Wilbur sudah menempati rumah barunya, di tumpukan pupuk kandang di bawah lumbung keluarga Zuckerman.
Di sinilah petualangan dimulai. Ia berkenalan dengan banyak teman: sapi, angsa, domba, tikus, dan Charlotte, si laba-laba yang baik hati. Charlotte-lah yang menanamkan banyak nilai moral kepada teman-temannya. Melalui kepandaian, ia mengajarkan rasa setiakawan dan persahabatan. Demi sahabat, kita harus rela berkorban, bahkan berkorban sesuatu yang berharga sekalipun. Barang bisa kita cari lagi tapi teman yang baik akan sulit kita temukan, seperti kisah Templetton si tikus yang harus mengorbankan telur koleksinya demi menolong sahabatnya.
Charlotte adalah tokoh idaman di sebuah kehidupan. Ia pandai, baik hati, tidak sombong, suka menolong, tidak menganggap rendah orang lain dan percaya bahwa masing-masing dari kita punya potensi. Tokoh seperti ini layak menjadi penyelamat di dunia manapun.
Seperti yang saya tulis di endorsement, walau berlatar budaya Amerika, novel ini berhasil mengusung nilai moral universal. Tak heran jika buku yang pertama kali diterbitkan di tahun 1952 ini adalah buku anak terlaris sepanjang masa dan sudah pula diterjemahkan ke dalam 23 bahasa.
Semoga kita bisa bersikap seperti Charlotte, menjadi berkah dan rahmat bagi sesama di manapun kita berada.
Judul: Laba-laba dan Jaring Kesayangannya
Judul asli: Charlotte’s Web
Pengarang: Elwyn Brook White
Penerjemah: Dina Begum
Penerbit: Dolphin (2012)
sungguh ulasan menarik. novel ini, memang, harus menjadi pustaka keluarga secepatnya.
Saya sangat suka film ini. Ada lagu thema nya dan yang paling kusuka versi lama.
Kalimat terakhir: “Semoga kita bisa bersikap seperti Charlotte, menjadi berkah dan rahmat bagi sesama di manapun kita berada.” yup, setuju 100% 😉
Terus terang aku belum pernah baca buku ‘Charlotte’s Web’ karena kuanggap ini buku anak kecil. Tapi setelah membaca ‘Laba-laba dan Jaring Kesayangannya’ aku mengerti kenapa banyak yang mengidolakan buku ini. Ceritanya sederhana dan indah.
[…] http://utamiutar.boogoor.com/2011/12/laba-laba-dan-jaring-kesayangannya/comment-page-1/#comment-2727 […]
[…] http://utamiutar.boogoor.com/2011/12/laba-laba-dan-jaring-kesayangannya/comment-page-1/#comment-2727 […]
@all: thx sudah mampir ya
@noubt: harus!
@Pinondang & Bugi: pesan moralnya begitu kental tapi ceritanya mengalir begitu sederhana
@wongkamfung: ayo baca, nanti saya pinjami deh
@Dina Begum: great job, mbak! marvelous!
Thanks ulasannya. Suka bingung cari buku yg pas buat anak2.
kalo tidak salah ada film layar lebarnya ini y. hehe.. tapi di film layar lebarnya lakon utamanya babi. dan ada juga si laba2 itu.
bagus artikelnya…penuh makna…makasih udah share disini ya…:)
@sahabat: betul, terima kasih sudah berkunjung
@baju muslim: ceritanya memang bagus kok
@damiana: ini cerita klasik tapi tetep asyik, pasti mereka suka