Privasi vs Pribadi

snowdenHari Sabtu lalu saya ikut diskusi publik mengenai privasi. Diskusi menghadirkan mereka dari Safenet, IDC, Engagemedia, LBH Press, dan Elsam. Lalu, kami makan siang sambil nonton film Citizen Four yang berkisah tentang Edward Snowden dan bagaimana pihak-pihak tertentu memanfaatkan data di dunia online. Acara diakhiri dengan workshop tentang perlindungan privasi. Sebelum dan sesudah keseluruhan kegiatan selesai, tersedia kopi. Kopi!

Ini acara penting dan menarik, tapi yang tak kalah penting adalah pemahaman kita mengenai konsep privasi dan personal itu sendiri. Dalam KBBI, privasi adalah kebebasan, keleluasaan pribadi; sedangkan pribadi bersifat perseorangan. Dua konsep yang berbeda, tapi saling terkait, berkelindan satu sama lain.

Konsep privasi meliputi beberapa hal dan banyak batasan yang bisa kita temui. Salah satunya bisa dibaca dalam buku Privacy, Information and Technology. Dalam buku ini, Solovo (dalam Conceptualizing Privacy) memerikan privasi menjadi enam hal: hak untuk tidak diganggu, perlindungan dari orang lain, memilih apa saja yang boleh dibagi kepada orang lain, kemampuan mengontrol informasi mengenai diri, perlindungan atas sesuatu yang bersifat pribadi dan individu, dan hak atas perlindungan mengenai hubungan pribadi.

Intinya, privasi adalah bagaimana seseorang menjaga sesuatu yang bersifat personal dari orang lain. Regan dalam bukunya Legislating Privacy: Techology, Social Values, and Public Policy mengatakan konsep ini berakar pada pemikiran liberal, keleluasaaan individu. Seiring perkembangan jaman, konsep ini juga berevolusi. Yang dulu dianggap melanggar, kini mungkin tidak lagi.

Media sosial menyentuh banyak aspek kehidupan kita dan berperan besar dalam hal keterbukaan ini. Kini, dengan sukarela kita membagi segala informasi personal yang sebelumnya kita tutup rapat. Jadi, kalau ditanya siapa pelanggar privasi kita, jawabannya adalah kita sendiri.

Lalu, adakah kaitan konsep privasi dengan budaya? Bisa jadi. Yang jelas, privasi berhubungan dengan pandangan seseorang. Yang dianggap privasi oleh satu individu belum tentu dianggap begitu oleh orang lain.

Saya jadi ingat pembicaraan dengan teman saya beberapa waktu lalu tentang masyarakat modern dan privasi. Kehidupan modern dengan segala perangkatnya membuat sebagian dari kita menerapkan privasi yang ketat. Suami dan istri, orangtua dan anak, saling menjaga privasi masing-masing. Mereka sepakat tidak membuka segala informasi pihak lain.

Namun, karena parameternya yang sangat personal, sebagian lagi tidak menerapkan prinsip ini. Ada yang membuka, membaca, bahkan membalas dan menghapus pesan pihak lain itu, dengan atau tanpa izin dari yang bersangkutan sekalipun.  Semua pasti ada alasan dan konsekuensinya.

Sepertinya apa yang dikatakan Applebaum dalam film Citizen Four itu memang benar. Jika sudah bicara tentang internet dan segala yang terhubung dengannya, “Privacy is dead.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here