Beberapa hari belakangan adalah hari yang sangat melelahkan, bukan saja fisik karena harus mengerjakan banyak hal, namun juga psikis karena harus memikirkan banyak hal.
Kalau saya bisa bernafas lega karena anak saya diterima di salah satu SMA negeri di kota ini, tidak demikian dengan sahabat dan saudara saya. Kemarin, sahabat saya menelepon dan bercerita kalau anaknya tidak diterima di sekolah yang diharapkan. Dia baru menelepon saya hari Selasa, padahal pengumuman sudah dapat dilihat hari Senin. Katanya dia perlu waktu untuk menguasai emosi dulu, dan baru keesokan paginya menghubungi saya. Kecewa berat. Itu yang dia rasakan. Pasalnya, sudah ada oknum yang menjanjikan anaknya diterima asal bla .. bla .. bla. Siangnya, telepon saya berbunyi dan ternyata dari saudara saya yang mengalami nasib yang tak jauh berbeda.
Saya jadi berpikir, bagaimana dunia di masa anak cucu kita kelak, kalau kesempatan untuk sekolah saja, yang notabene membuat orang menjadi lebih berakhlak, harus didapat dengan cara seperti itu?
Sumber gambar di sini
Beruntung banget saya ga pernah merepotkan org tua krn masih bisa mengikuti pelajaran dengan baik shg g perlu sogok sana sini utk sekolah saja ^^
nice blog too Bu…
Masalahnya bukan hanya uang, tapi banyak hal lain terkait.
Wah, kalau bicara KKN saya gak bisa komentar bu.
Kayaknya penyakit ini sudah menggurita mulai dari atas sampai bawah.
@Noto: bener mas, sptnya jalan terbaik untuk memperbaiki ya mulai dari diri sendiri, bukan orang lain. thx sudah berkunjung lho.
@wongkamfung: ini yg namanya sistemik. salam kembali & thx sdh menengok blog ini.