Table Checker

Beberapa waktu lalu teman saya datang dari Bandung dan kami sepakat bertemu di sebuah restoran di Botani Square. Setelah memesan makanan, beberapa kali datang seorang pramusaji yang menanyakan pesanan kami. Apakah sudah lengkap atau masih ada yang kurang. Mulanya biasa saja. Sampai suatu saat saya tergelitik membaca tulisa di name tag-nya karena tulisan itu sangat besar untuk kartu seukuran kartu pos itu. Tulisannya berbunyi “Checker Table”. Baru kemudian saya berpikir, barangkali karena pekerjaannya adalah menge-check meja (dalam bahasa Inggris disebut table), ia disebut checker table.

Jika memang begitu, logikanya sih benar tapi yang mereka lakukan kurang tepat. Mereka lupa bahwa bahasa Indonesia dan bahasa Inggris memiliki aturan yang berbeda. Kedua bahasa tersebut memiliki aturan yang berbeda dalam pembentukan frasa. Pembentukan frasa dalam bahasa Indonesia mengikuti pola penempatan kata inti yang diikuti kata sifat atau kata keterangan, misalnya wanita cantik, sangat keras, dan sangat sulit. Sedangkan pembentukan frasa dalam bahasa Inggris sebagian besar dilakukan dengan menempatkan kata inti sebelum kata sifat atau kata keterangan. Contoh frasa yang dibentuk dengan cara ini adalah beautiful lady, very hard, dan extremely difficult. Sebagian kecil frasa dibentuk dengan cara menempatkan kata sifat setelah kata inti (Iwasaki & Horie, 2005) , misalnya someone special.

Dan, sependek pengetahuan saya, frasa yang tertera dalam judul di atas tidak mengikuti pola kedua. Layak dipikirkan sejenak, apakah tetap mempertahankan “Checker Table” atau mengubahnya menjadi “Table Checker”. Hmm… Biarlah pemilik restoran yang berpikir. Barangkali tugas saya di situ memang hanya bersantap.

2 COMMENTS

  1. 🙂 plesetan mode on : mungkin itu pramusaji multi fungsi ya Bu Utami ? selain sebagi pramusaji dapat juga dipergunakan sebagai meja para pemeriksa 😀

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here